Kisah ini pernah disampaikan oleh Prof Dr. Abd. Razak ketika aku menuntut di UUM di kelasnya pada tahun 2000. Pagi tadi seseorang telah mengingatkan aku tentang kisah ini.
"Suatu hari kita kemabli ke pohon epal setelah lama kita menghilangkan diri, dan kita katakan yang kita lapar dan perlukan makanan, pohon epal itu berkata ambillah buah-buah yang ada. Kita ambil dan pergi.
Kemudian kita datang lagi kita kata padanya kita sejuk perlukan hamparan, pohon epal kata, ambillah daun-daunku untuk dijadikan hamparan dan selimut. Kemudian kita ambil dan pergi.
Kita datang lagi kita perlukan perlindungan, pohon epal kata potonglah badan tu untuk dijadikan kediaman. Kita potong dan berlalu pergi.
Tak lama kemudian kita kembali pada pohon epal dengan keadaan sedih dengan mengatakan kita kecewa dalam kehidupan, pohon epal itu yang tinggal tunggul berkata, "nak, sandarkan badanmu dibadanku, mudah-mudahan ia akan melegakan jiwa mu:
Siapa pohon epal itu? Ia adalah orang tua kita."
POHON EPAL TUA itu ibarat orang tua kita...
ReplyDeletewalau susah macam mana anak-anak pasti akan mencari orang tuanya untuk mendapatkan nasihat dan perlindungan...Tidak kira sama ada si anak sudah berumahtangga atau belum....Jika sudah berumahtangga si anak akan mencari si ibu untuk berkongsi cerita tentang rumahtangga yag dibina tidak kurang juga yang memberi beban kepada setiap masalah yang dihadapi....tetapi sebagai oarang tua yg telah melahir dan mendidik si anak hingga dewasa tidak pernah mengeloh dengan aduan dan kerenak anak masing-masing....Cuma kita sebagai anak terkadang lupa dan leka tanggungjawab kita kepada orang tua kita....
AKU DAN POHON EPAL TUA TAK DAPAT DIPISAHKAN. :)
ReplyDelete